Senin, 05 Desember 2011

tristitiae

aku hanya terdiam Tacui,
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari

editio altera die protulit super vos
Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...
Pro eo quod nullus cor ...
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
REPULSANS error est tibi cognita,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.
cum in imo pectore palpitare, palpitare sepelitur.

Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
Quod oculus acute mengiring odio
kabencian inipun meruncing
Hoc odium tapered
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
sicut finis pointy Arrow currently teneo meus ...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,quae usque adhuc teneo unam partem,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...
donec hora tenebrae visibiles et invisibiles


sampai akhirnya,
donec tandem,
rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan
sincero amore et ira, odium et percutiebant

iman zenit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar